Menganalisis peluang
usaha produk barang/jasa
A.
Peluang
Dan Resiko Usaha
· Peluang usaha
1.
Peluang
usaha secara umum
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
peluang yang tanpa kita sadari ada di sekitar kita. Peluang itu jika tidak
dapat kita manfaatkan dengan baik tidak akan bisa menjadi apa-apa. Misalkan,
bagi seorang penjual es, jika matahari di siang hari terlihat terik maka ia
akan melihat situasi tersebut sebagai peluang usahanya untuk menjual es lebih
banyak . tahukah anda, apa yang dimaksud dengan peluang usaha itu?
Peluang usaha adalah kesempatan atau
waktu yang tepat yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seseorang
wirausahawan untuk mendapatkan keuntungan. Banyak peluang yang disia-siakan,
sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan
yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang
wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah
yang dapat dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Perhatikan contoh melihat peluang usaha berikut ini
Tumbuh suburnya minimarket disekitar lingkuangan telah
menuntut kepraktisan, kebersihan, kelengkapan, kepastian, dan kenyamanan.
Situasi ini memberikan peluang usaha baru, misalnya usaha cuci salon mobil door
to door, “lalu apa hubunganya dengan minimarket?” Hubunganya bukan pada salon
mobilnya tapi pada masyarakat kita yang menuntut kemudahan, kedekatan dan
kepraktisan. Usaha salon mobil konvensional, menuntut pelanggan untuk datang,
namun usaha salon mobil inovatif malah berbuat sebaliknya dengan mendatangi
pelanggan.
·
Resiko Usaha
1.
Resiko usaha
pengambilan resiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan resiko usaha karena ingin berhasil didalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan resiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup dimasa sekarang.
B.
Faktor-faktor
Keberhasilan dan Kegagalan usaha.
Secara umum hampir semua wirausahawan yang berhasil mempunyai serangkaian
karakteristik yang membedakan dari pengusaha lain, mereka senang mengambil resiko, pekerja keras, dan menghargai komitmen waktu.
Karakteristik wirausahawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, para pemilik usaha yang berhasil bukan karena faktor keberuntungan saja tetapi mereka berhasil karena mau bekerja keras dan terampil menjalankan usahanya sehubungan dengan itu ada beberapa faktor untuk menetapkan bagaimana usaha itu dapat berhasil.
·
Komitmen
: Untuk berhasil dalam suatu usaha, diperlukan komitmen, dalam hal ini adalah
komitmen waktu, artinya kita harus bersedia untuk bekerja dengan jam kerja yang
panjang.
·
Motivasi
: Keberhasilan usaha mungkin tercapai apabila Kita betul-betul ingin menjadi
pengusaha.
·
Kejujuran
: Kita harus menjaga nama baik agar tidak kehilangan reputasi.
·
Kesehatan
: Kekhawatiran yang berlebihan terhadap usaha akan menimbulkan stressehingga
kesehatan menurun.
·
Mengambil
resiko : Tidak ada satupun usaha yang mutlak aman. Usahapun mempunyai resiko
kegagalan. Oleh karena itu, Kita harus bersedia untuk mengambil resiko, tertapi
kita tidak boleh mengambil resiko bodoh. Resiko apa yang kemungkinan akan kita
tanggung, dan resiko apa yang sebaiknya Kita ambil hendaknya dipikirkan masak-masak.
·
Membuat
keputusan : Membuat keputusan yang sulit yang dapat mempengaruhi usaha. Hal itu
sangatlah penting dan harus dipikirkan secara serius
·
Keadaan
keluarga ; Menjalankan usaha banyak menyita waktu. Oleh karena itu perlu
dukungan dari keluarga sangatlah penting,
·
Keterampilan
mengelola usaha : Keterampilan dalan bidang penjualan adalah yang paling
penting, tetapi keterampilan dalam bidang lain juga diperlukan, misalnya
keterampilan dalam pengelolaan biaya dan pembukuan.
·
Keterampilan
teknis : adalah keterampilan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa.
Keterampilan ini tergantung dari jenis usdaha yang direncanakan untuk dimulai
·
Pengetahuan
tentang jenis usaha : Dengan pengetahuan kemungkinan besar usaha akan berhasil.
C.
MENGEMBANGKAN
IDE DAN PELUANG USAHA
Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha :
a. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
b. Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan persaingan
c. Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi
d. Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan produk
e. Ide dalam Pembuatan desain
Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha :
a. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
b. Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan persaingan
c. Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi
d. Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan produk
e. Ide dalam Pembuatan desain
D.
Produk
adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat
ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dalam
menganalisis produk yang dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan
jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1.
Produk
primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian sumber daya alama.
2.
Produk
sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku
menjadi bahan jadi.
3.
Produk
tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
Menganalisis Bidang Produk Barang
Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan
berdasarkan tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.
1. Berdasarkan tingkatan atau levelnya,
produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Inti produk (core
product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible
product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk yang berupa
mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang
disempurnakan (augmented/extend product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau
penyempurnaan dari produk inti.
2. Berdasarkan karakteristik atau
sifatnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods),
yaitu barang yang berwujud biasanya bisa bertahan lama dengan berkali-kali
pemakaian.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable
goods), yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali
c. Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat,
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli.
3.
Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods),
yaitu barang yang digunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak
untuk di komersilkan.
b. Barang industri (industrial goods),
yaitu barang-barang yang diproduksi untuk membuat barang lain atau menjalankan
suatu organisasi dan suatu bisnis.
-
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa, yaitu:
11. Memasang
papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
22 . Memasang
lampu yang terang dan berwarna-warni.
33.
Menyebarkan
pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
44.
Mengadakan
demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
55.
Memberi
potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
66.
Mempromosikan
jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.
-
Jasa
merupakan produk yang tidak berwujud dan mempunyai karakteristik sebagai
berikut.
1 Intangible,
yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walaupun berkaitan dengan produk
fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.
2 lnsparable,
yaitu sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dan
konsumsi sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menentukan.
3 Variable,
yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas, dan
sejenisnya, tergantung dari siapa, kapan, dan di mana produk tersebut
dihasilkan.
4 Perishible,
yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena ketidakmampuannya untuk
disimpan.
Tidak ada komentar: