- Berkarya Suka-Suka

Selasa, 06 Agustus 2019


 Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa


A.   Peluang Dan Resiko Usaha
·      Peluang usaha
1.    Peluang usaha secara umum
Dalam kehidupan sehari-hari banyak peluang yang tanpa kita sadari ada di sekitar kita. Peluang itu jika tidak dapat kita manfaatkan dengan baik tidak akan bisa menjadi apa-apa. Misalkan, bagi seorang penjual es, jika matahari di siang hari terlihat terik maka ia akan melihat situasi tersebut sebagai peluang usahanya untuk menjual es lebih banyak . tahukah anda, apa yang dimaksud dengan peluang usaha itu?
Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapatkan keuntungan. Banyak peluang yang disia-siakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dapat dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
  
Perhatikan contoh melihat peluang usaha berikut ini
Tumbuh suburnya minimarket disekitar lingkuangan telah menuntut kepraktisan, kebersihan, kelengkapan, kepastian, dan kenyamanan. Situasi ini memberikan peluang usaha baru, misalnya usaha cuci salon mobil door to door, “lalu apa hubunganya dengan minimarket?” Hubunganya bukan pada salon mobilnya tapi pada masyarakat kita yang menuntut kemudahan, kedekatan dan kepraktisan. Usaha salon mobil konvensional, menuntut pelanggan untuk datang, namun usaha salon mobil inovatif malah berbuat sebaliknya dengan mendatangi pelanggan.
·      Resiko Usaha
1.      Resiko usaha

      pengambilan resiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan resiko usaha karena ingin berhasil didalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan resiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup dimasa sekarang.
B.    Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan usaha.

Secara umum hampir semua wirausahawan yang berhasil mempunyai serangkaian
karakteristik yang membedakan dari pengusaha lain, mereka senang mengambil resiko, pekerja keras, dan menghargai komitmen waktu.
Karakteristik wirausahawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, para pemilik usaha yang berhasil bukan karena faktor keberuntungan saja tetapi mereka berhasil karena mau bekerja keras dan terampil menjalankan usahanya sehubungan dengan itu ada beberapa faktor untuk menetapkan bagaimana usaha itu dapat berhasil.
·         Komitmen : Untuk berhasil dalam suatu usaha, diperlukan komitmen, dalam hal ini adalah komitmen waktu, artinya kita harus bersedia untuk bekerja dengan jam kerja yang panjang.
·         Motivasi : Keberhasilan usaha mungkin tercapai apabila Kita betul-betul ingin menjadi pengusaha.
·         Kejujuran : Kita harus menjaga nama baik agar tidak kehilangan reputasi.
·         Kesehatan : Kekhawatiran yang berlebihan terhadap usaha akan menimbulkan stressehingga kesehatan menurun.
·         Mengambil resiko : Tidak ada satupun usaha yang mutlak aman. Usahapun mempunyai resiko kegagalan. Oleh karena itu, Kita harus bersedia untuk mengambil resiko, tertapi kita tidak boleh mengambil resiko bodoh. Resiko apa yang kemungkinan akan kita tanggung, dan resiko apa yang sebaiknya Kita ambil hendaknya dipikirkan masak-masak.
·         Membuat keputusan : Membuat keputusan yang sulit yang dapat mempengaruhi usaha. Hal itu sangatlah penting dan harus dipikirkan secara serius
·         Keadaan keluarga ; Menjalankan usaha banyak menyita waktu. Oleh karena itu perlu dukungan dari keluarga sangatlah penting,
·         Keterampilan mengelola usaha : Keterampilan dalan bidang penjualan adalah yang paling penting, tetapi keterampilan dalam bidang lain juga diperlukan, misalnya keterampilan dalam pengelolaan biaya dan pembukuan.
·         Keterampilan teknis : adalah keterampilan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa. Keterampilan ini tergantung dari jenis usdaha yang direncanakan untuk dimulai
·         Pengetahuan tentang jenis usaha : Dengan pengetahuan kemungkinan besar usaha akan berhasil.
C.    MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA
Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha :
a. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
b. Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan persaingan
c. Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi
d. Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan produk
e. Ide dalam Pembuatan desain
D.   Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dalam menganalisis produk yang dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1.      Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian sumber daya alama.
2.      Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
3.      Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
Menganalisis Bidang Produk Barang
Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.
1. Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan  produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk yang berupa mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti.
2. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang berwujud biasanya bisa bertahan lama dengan berkali-kali pemakaian.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali
c. Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli.
3.  Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods), yaitu barang yang digunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak untuk di komersilkan.
b. Barang industri (industrial goods), yaitu barang-barang yang diproduksi untuk membuat barang lain atau menjalankan suatu organisasi dan suatu bisnis.
-          Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa, yaitu:
11.    Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
22 .   Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
33.      Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
44.      Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
55.      Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
66.      Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.

-          Jasa merupakan produk yang tidak berwujud dan mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1      Intangible, yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walaupun berkaitan dengan produk fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.
2      lnsparable, yaitu sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dan konsumsi sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menentukan.
3      Variable, yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas, dan sejenisnya, tergantung dari siapa, kapan, dan di mana produk tersebut dihasilkan.
4      Perishible, yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena ketidakmampuannya untuk disimpan.

Tidak ada komentar:

DBMS

DATABASE MANAGEMENT SISTEM (DBMS) A.     Pengertian a.        Gordon C. Everest Salah satu proses management yang efektif ...